Hero image MRIN Diundang Oleh Dua Institusi Bergengsi di Jepang Untuk Mempresentasikan Penelitian Kesehatan

Berita Terkini | Berita

MRIN Diundang Oleh Dua Institusi Bergengsi di Jepang Untuk Mempresentasikan Penelitian Kesehatan
27 Februari 2024

Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN), lembaga penelitian kanker swasta pertama di Indonesia serta bagian dari Medical Sciences Group UPH, baru-baru ini berpartisipasi dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh dua lembaga penelitian terkemuka di Jepang.  

Pada simposium internasional Maritime Asian and Pacific Studies yang diselenggarakan oleh Graduate School of Asian and African Area Studies milik Kyoto University, pada tanggal 26-28 Januari 2024, Presiden MRIN Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D. mempresentasikan temuan penelitian mengenai beban penyakit – dampak masalah kesehatan yang diukur berdasarkan biaya, mortalitas, morbiditas, atau indikator lainnya – di kawasan Wallacea, yang meliputi Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.  

Dengan menerapkan pendekatan sindemik, Prof. Irawan bersama timnya berupaya menyelidiki mengapa dan bagaimana penyakit tertentu dengan prevalensi tinggi seperti diabetes, hipertensi, dan malaria berinteraksi satu sama lain dan memperparah dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama di kalangan masyarakat miskin dan rentan. Pemahaman mengenai hal ini akan membantu memberikan informasi kepada para pembuat kebijakan di sektor kesehatan masyarakat untuk mengalokasikan sumber daya layanan kesehatan yang terbatas dengan cara yang lebih tepat sasaran. 

MRIN juga diundang pada 2nd ARISE Annual Meeting yang diselenggarakan oleh National Center for Global Health and Medicine (NCGM) pada tanggal 5-8 Februari 2024 di Tokyo. ARISE adalah aliansi organisasi penelitian akademik (ARO) yang didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan uji klinis lintas kawasan di ASEAN dan Asia Timur. MRIN merupakan satu dari hanya dua institusi asal Indonesia yang menjadi anggota ARISE dan berpartisipasi dalam simposium internasional ini. 

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Irawan memaparkan ide penelitian MRIN untuk menyeimbangkan mikrobiota usus (mikroorganisme yang hidup dalam sistem pencernaan manusia) untuk meningkatkan efektivitas pengobatan tuberkulosis (TB) di Indonesia. Penelitian ini penting karena TB masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang serius bagi Indonesia, yang menempati peringkat kedua dalam kasus TB di dunia setelah India.   

Sementara itu, pada sesi terpisah, Direktur Eksekutif MRIN Dr. rer. nat. dr. Juandy Jo mempresentasikan pemanfaatan perangkat digital dalam pelaksanaan uji klinis di Indonesia yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan basis data kesehatan di tanah air sejalan dengan cetak biru strategi transformasi kesehatan Indonesia Health Digital 2024 yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. 

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tahunan tersebut, dua lembaga penelitian Jepang yakni NCGM dan Center for Clinical and Translational Research milik Kyushu University, akan mengunjungi MRIN pada bulan Februari 2024 untuk membahas dan menjalin kerjasama Indonesia-Jepang dalam bidang penelitian klinis. 

Dengan terus membangun jaringan dan kolaborasi internasional yang lebih luas, MRIN berharap dapat meningkatkan reputasi internasionalnya dan berkontribusi terhadap kemajuan medis di Indonesia dan kawasan. 

Berita Terkait
Bagaimana Pekerjaan Kami Menyentuh Hidup Banyak Orang
SELENGKAPNYA
Bergabung Bersama Kami!

Jadilah bagian dari transformasi pendidikan di Indonesia

DUKUNG KAMI DUKUNG MEREKA