Mendidik Generasi Masa Depan Papua
Kisah anak-anak Mokndoma, pedalaman Papua Mendidik Generasi Masa Depan Papua
"Mereka bersukacita dan saling mengasihi. Anak-anak sangat bersemangat untuk belajar. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diukur dengan uang".
Dari rumah panggung sederhana namun besar yang difungsikan sebagai ruang kelas itu bergema suara ceria anak-anak suku Wano. Terletak di pegunungan Puncak Jaya di Papua — daerah terdingin di Indonesia dengan suhu rata-rata 9° Celcius — Sekolah Lentera Harapan (SLH) di Mokndoma memancarkan kehangatan dari siswa seperti Yaneton Nggire dan Timiton.
Seorang pemimpin alami lahir. Yaneton bertanggung jawab untuk mengumpulkan kayu bakar dan menjaga adiknya, yang memiliki kebutuhan khusus. Di sekolah, dia penasaran dan ingin belajar, sering bertanya kepada guru dan sungguh-sungguh dalam belajar bahasa Indonesia.
Timiton yang periang dan ceria, di sisi lain, menampilkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah. Memperhatikan peringatan para guru untuk berhemat dengan barang-barang sekolah mereka, dia pernah menempelkan sebatang kayu ke pensil yang sudah terlalu pendek untuk dipegang sehingga dia bisa terus menggunakannya. Bahkan ketika buku catatannya digigit tikus, dia menertawakannya, menjahitnya dan terus menggunakannya.
Siswa seperti Yaneton dan Timiton inilah yang menginspirasi para pendidik seperti Andi Rumbrar untuk tinggal di Mokndoma, daerah yang sangat terpencil sehingga hanya bisa dijangkau dengan pesawat kecil.
“Saya pernah punya pilihan, ketika seorang kerabat menawarkan untuk menugaskan saya ke tempat lain. Tapi ini masalah hati,” kata Andi, menceritakan betapa tulusnya siswa dan orang tua mereka.
Orang asli Papua yang mendapat beasiswa di Teachers College Universitas Pelita Harapan (UPH). Andi kini menjadi kepala sekolah dari enam kelas di SLH Mokndoma, mengasuh 75 siswanya.
“Saya ingin mengabdikan waktu saya di sini, 20-30 tahun ke depan. Saya ingin melihat orang-orang dari pedalaman Papua maju dan menjadi pemimpin,” katanya. “Masa depan Papua ada di tangan anak-anak ini.