Terlahir dari keluarga yang sederhana, rumah beralaskan tanah dan dinding bilik kayu rupanya membuat Edo yang masih duduk di kelas 2 SD justru tetap semangat menjalani kehidupannya. Demi bisa tetap bersekolah, setiap hari ia membantu mengumpulkan barang-barang plastik bekas untuk dijual supaya bisa menambah penghasilan orang tuanya. Bersama ayah dan ibunya, setiap hari Edo berkawan dengan sampah yang harus dipilah barangkali masih memiliki nilai jual. Sekali waktu ayahnya juga berjualan balon hias keliling untuk menambah penghasilan.
Meski setiap hari rajin membantu bekerja, Edo tidak lalai dengan tanggung jawabnya sebagai murid di SLH Gunung Agung. Edo berusaha terus aktif mengikuti kegiatan pembelajaran meski gadgetnya tidak bisa menggunakan banyak aplikasi untuk mendukungnya belajar sepenuhnya karena memori yang tidak memadai. Namun keterbatasan fasilitas belajarnya tidak menyurutkan semangat belajarnya.
Di sekolah ia dikenal sebagai anak yang aktif dan cekatan serta selalu mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan sangat baik. Edo selalu menunjukan semangat belajar yang tinggi karena ia menyadari bahwa perjuangan untuk bisa terus bersekolah di tengah kondisi ekonomi keluarganya yang terbatas tidaklah mudah.